• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Sabtu, 03 November 2012

Kharakter Merapi Berubah, Warga Perlu Tahu

Gunung Merapi dari Pasar Selo
Berubahnya Gunung Merapi pasca letusan tahun 2010 harus segera disosialisasikan ke masyakat sekitar. Pasalnya, bila perubahan kharakter Merapi ini tidak segera disosialisasikan segera akan menjadi bencana besar bila Merapi meletus. Selama ini masyarakat di lereng Merapi menghafal bila terjadi letusan,yaitu dengan ditandai erupsi.
Relawan Jaringan Lingkar (Jalin) Merapi, Mujianto mengatakan, perubahan kharakter pada Merapi sudah mulai dirasakan sejak tahun 2011 lalu, atau setahun setelah erupsi. Perubahan tersebut semakin kentara dengan hilangnya puncak Merapi akibat longsor. Perubahan yang terjadi dimana saat ini Merapi lebih sering mengeluarkan embusan atau asap Sulfatara. Embusan yang terjadi ini diakibatkan puncak Merapi saat berbentuk seperti topi.
“Masyarakat harus segera tahu perubahan kharakter Merapi, kondisi sekarang lebih sering mengeluarkan asap atau embusan, itu harus disosialisasikan ke masyarakat di lereng Merapi biar mereka tidak khawatir,” ungkap Mujiyanto, Sabtu (3/11).
Meski sering mengeluarkan embusan, kondisi tersebut justru dinilai aman. Pasalnya gas magma dari perut Merapi bisa keluar dan sehingga energinya tidak besar. Beda halnya bila asap tidak keluar, maka akan menyimpan energi yang besar dan membahayakan karena bisa terjadi letusan.
Diakui Muji, hingga saat ini belum ada sosialisasi ke masyarakat di lereng Merapi terkait perubahan kharakter oleh pemerintah daerah. ”Sama sekali belum tersosialisasikan,” tandasnya.


Sumber: timlo.net


Artikel Terkait