Tradisi Bakdo Kupat untuk ternak dilakukan masyarakat di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Pagi hari atau tujuh hari setelah Lebaran, masyarakat berkumpul di perempatan desa, tidak lupa mereka membawa ternak berupa sapi dan kambing. Lucunya, ternak yang mereka bawa di lehernya terdapat kupat yang dikalungkan. Setelah semuanya kumpul, warga pun mengarak keliling kampung ternak mereka. Tidak hanya kalangan dewasa yang ikut serta, namun anak-anakpun dengan membawa ternak mereka, biasanya kambing dan pedhet (anak sapi) turut serta di dalamnya.
Usai diarak keliling, biasanya kupat yang dikalungkan ke leher sapi dan kambing diberikan ke ternak. Warga percaya dengan memberikan kupat ke ternak mereka akan membuat ternak mereka lebih sehat dan menghasilkan susu lebih banyak. Tidak dipungkiri di Desa Sruni, hampir semua masyarakatnya mengandalkan susu sapi sebagai penopang perekonomian.
“Ini tradisi turun temurun, kita lakukan setiap tahun atau puncak Lebaran dengan mengelar Syawalan dan Kupatan, ini sekaligus sebagai wujud terimakasih kita kepada Sang Pencipta,” ungkap Zaini, seorang warga, usai mengarak ternaknya. Warga juga berharap, tradisi ini bisa tetap dilestarikan hingga anak cucu mereka.
Sumber: timlo.net
Artikel Terkait
- Hari Ibu, Wanita Petani Sayur Njoget Tarian Lelaki
- Ini Dia, Peta Daerah Rawan Bencana di Boyolali
- Kharakter Merapi Berubah, Warga Perlu Tahu
- Tradisi Turun-temurun di Lereng Merapi: Bakdo Kupat, Rame-rame Mengarak Hewan Ternak
- Liburan, Jumlah Pendaki Gunung Merapi Melonjak
- Harga Pepaya Lumpuhkan Sentra Dodol Pepaya Ringinlarik
- Ikon Kota Susu di Boyolali Mulai Pudar
- Cihuyy!! Ada Air Terjun Baru di Lereng Merapi