• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Selasa, 12 Juni 2012

Boyolali Ingin Jadi Percontohan Penghijauan

Bupati melakukan penanaman pohon
pertama Boyolali Ijo Royo-Royo.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kota kecil di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki daerah strategis karena daerahnya terdapat dua gunung yakni Merapi atau yang masih aktif hingga sekarang dan Merbabu.

Kabupaten Boyolali yang terletak berbatasan dengan Magelang (selatan), Kabupaten Semarang (barat), Grobogan dan Sragen (utara), Karanganyar dan Klaten (timur) merupakan kota kecil yang dikenal karena daerah pegunungan dan salah satunya terdapat gunung teraktif di dunia yakni Merapi hingga sekarang.

Gunung Merapi yang secara periodik sekitar empat hingga lima tahun sekali sering mengeluarkan lahar panas tersebut akan mengganggu kehidupan manusia di daerah sekitar. 

Bahkan, bencana alam tersebut sering membinasakan sejumlah jenis binatang dan tumbuhan yang berada di sekitar lereng gunung itu.

Akibat bencana tersebut akan berdampak dengan kejadian lainnya seperti tanah longsor dan banjir bandang, dan kekeringan yang sering terjadi karena gundulnya lahan di kawasan dataran tinggi Merapi dan Merbabu.

Bahkan, di wilayah Boyolali bagian utara yang mayoritas memiliki dataran lebih rendah sering terjadi kekeringan ketika musim kemarau tiba. Hal itu, semua karena banyaknya lahan yang gundul karena kegiatan penembangan pohon yang berlebihan atau akibat bencana alam.

Oleh karena itu, Bupati Boyolali Seno Samodro bersama jajarannya dan semua elemen masyarakat di daerahnya yang dikenal "Kota Susu" itu, pada 2012 ini untuk bersatu menanggulangi wilayahnya dengan program penanam satu juta pohon bertema "Boyolali Ijo Royo-Roro".

Bahkan, Pemkab Boyolali dengan program tersebut menggaungkan penanam satu juta pohon secara serentak di 19 kecamatan dimulai bersamaan Hari Ulang Tahun Ke-165 Kota Boyolali yang jatuh pada tanggal 5 Juni.

Bupati Seno Samodro menyatakan, kegiatan program Boyolali Ijo Royo-Royo dengan penghijauan satu juta pohon tahun ini, tidak main-main, karena semuanya untuk kepentingan manusia di masa depan.

Bupati meminta kepada semua lapisan masyarakat menanam pohon dan memelihara dengan baik. 

Pendekar Lingkungan 


Pemkab Boyolali yang bersemangat ingin melestarikan alam sekitarnya, mereka dalam sosialisasi ke masyarakatnya juga telah mendatangkan musisi dan artis legenda yang disebut "Pendekar Lingkungan" untuk melakukan konser musik di Stadion Pandanarang Boyolali, pada Sabtu (9/6) malam.

Para musisi dan artis legenda cinta lingkungan, antara lain Iwan Fals, Sawung Jabo, Toto Tewel, Ahmad Albar, gitaris andal Ian Antono, Band Elpamas dan Oppie Andaresta

Menurut Bupati, para legenda musisi tersebut sebelum manggung, pada Sabtu (9/6) pagi, mereka serentak menanam ribuan pohon bersama-sama masyarakat di Pendopo Boyolali sebagai "Kantor Bersama".

"Kami beruntung memiliki warga mempunyai kesadaran untuk menjaga rumah, halaman, dan kotanya bersih lingkungan, serta administrasi," kata Bupati yang mandapat penghargaan sebagai kabupaten terbersih administrasi atau bebas korupsi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Seno Samodro mengajak warganya untuk selalu peduli menanam, memelihara, dan mencintai hingga kapan pun.

"Satu pohon yang ditanam dan dipelihara serta dicinta akan menghidup oksigen dua anak manusia. Ini perlu disosialisakan terus menerus kepada siapa pun, mulai anak-anak, kawula muda, hingga yang sudah uzur," katanya.

Warga Boyolali diharapkan dapat terinspirasi oleh para "Pendekar Lingkungan" yang tanpa bosan menyuarakan dunia keseimbangan antara lingkungan sosial dan kehidupan di sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Boyolali, menargetkan dapat menanam sebanyak satu juta pohon yang tersebar di 19 kecamatan hingga akhir tahun 2012.

"Kami bulan Juni ini, menanam 26.900 bibit pohon dan ditargetkan 2012 harus menanam satu juta pohon di 19 kecamatan," kata Seno Samodro.

Pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat di Boyolali untuk bersama-sama menanam dan memelihara pohon. Sehingga, Boyolali, 20 tahun ke depan bisa "ijo royo-royo" atau wilayahnya hijau semuanya.

"Semua masyarakat untuk bersatu menyadari pentingnya tanaman bagi kehidupan manusia. Kita jangan meninggalkan air mata kepada anak cucu, tetapi tinggalkanlah mata air yang melimpah," katanya.

Selain itu, kata Seno Samodro, dataran rendahnya memiliki hamparan alam yang lengkap dari tanah sawah, maupun tegalan dengan kesuburan tanah vulkaniknya, masuk dalam genggaman "cincin api". 

Tidak salah, jika bermacam tanaman budidaya maupun tanaman hutan liar, tumbuh subur seperti lingkaran yang terus bergerak berjalan dari zaman ke zaman.

Tidak Pernah Bosan


Menurut Seno Samodro, pihaknya tidak akan pernah bosan mengajak warganya, memberi wejangan, bahwa alam itu, ada batas dalam lingkaran kesuburan dan kebaikan pada makluk hidup.

Oleh karena itu, kata dia, jalan satu-satunya hanya wajib dan menjaga keseimbangan alam, agar selalu subur melingkari bumi Boyolali dan menjaga persahabatan secara langgeng.

Menurut Seno Samodro, dengan tema "Boyolali Ijo Royo Royo" sepertinya mampu dilempar ke kantung-kantung dusun di 19 Kecamatan di Boyolali, sebagai gerakan dan aksi lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan irama penyadaran bagaimana bersahabat dengan alam.

"Gerakan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Kabupaten Boyolali yang melibatkan semua lapisan serta komponen masyarakat di 267 desa dan kelurahan di 19 kecamatan itu, adalah gagasan yang sederhana, mudah-mudahan warga saya tidak bosan," katanya.

Gerakan moral yang digaungkan oleh Pemkab Boyolali tersebut disambut antusias semua elemen masyarakat maupun semua instasi yang berada di daerah itu. 

"Kami ingin Boyolali menjadi daerah percontohan penghijaun untuk wilayah lain di Indonesia," kata Bupati.

Menurut artis ibukota yang juga mantan Duta Lingkungan Hidup Oppie Andariste, bahwa suhu bumi yang semakin panas saat ini, karena pengaruh dari banyak pohon yang ditebangi dan industri yang berdiri terus meningkat yang menyebabkan polusi atau rumah kaca.

Sehingga, kata dia, iklim sekarang sudah tidak dapat diprediksi lagi yang seharusnya bulan musim hujan tetapi, justru musim panas yang terjadi. Hal ini, dampak pemanasan global. 

Oleh karena itu, masyarakat harus menyadari pentingnya pohon yang memberikan kehidupan bagi manusia dengan aksi moral menanam dan memelihara pohon ini. Pihaknya berharap gerakan moral itu, mampu merubah Boyolali ke depan menjadi Ijo Royo-Royo dan masyarakat semakin sejahtera.

"Saya akan membawa berita ini, saat manggung di daerah lain, agar Boyolali menjadi contoh semua kabupaten dan kota di Tanah Air," katanya.

Menurut artis terkenal Iwan Fals, bahwa dirinya merasa kagum dengan sekecil Kota Boyolali bersih dan telah meraih tujuh kali penghargaan Adipura dari Pemerintah pusat.

Selain itu, dirinya juga kagum dengan potensi yang dimiliki oleh kabupaten tersebut. Di antarnya, seni budaya yakni ada sekitar 70 jenis kesenian di lereng Merapi.

"Saya terkesan dengan suguhan salah satu seni tari oleh warga lereng Merapi di Boyolali, Topeng Ireng," katanya.

Menurut dia, dirinya sangat mendukung program yang digaungkan oleh Bupati Boyolali Seno Samudro yang menanam satu juta pohon untuk mewariskan sumber mata air bukan air mata.

Menurut Seno Kusumoarjo salah satu tokoh masyarakat Boyolali, pihaknya meminta kepada Bupati dan jajarannya agar kegiatan gerakan moral menanam pohon di Boyolali tidak hanya serimonial saja, tetapi harus diwujudkan dengan nyata di lapangan.

Sehingga, Boyolali ke depan betul-betul hijau banyak ditumbuhi pohon-pohon yang bermanfaat dan masyarakatnya juga ikut merasakan dengan meningkatnya kesejahtraan mereka. 

"Kami meminta dalam gerakan moral menanam pohon di Boyolali tidak ada kepentingan politik, sehingga daerah ini betul-betul hijau royo-royo seperi temanya," katanya.

Oleh kerena itu, Seno Kusumoarjo berharap Boyolali ke depan dapat menjadi pionir gerakan moral penghijauan di Tanah Air, yang menyadarkan daerah lain tentang pentingnya pohon bagi kehidupan manusia.

Program Boyolali Ijo Royo-Royo yang digaungkan oleh Pemkab, juga mendapat dukungan penuh oleh kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat setempat. 

Menurut Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto, bahwa pihaknya sangat mendukung gerakan moral menanam satu juta pohon tersebut baik melalui kebijakan dalam pembahasan anggaran maupun sosialisasi terhadap masyarakat.

"Program tanam satu juta pohon sangat baik untuk kepentingan umat manusia. Jika kita mencintai alam, maka mereka akan lebih bersahabat dengan kita," katanya. 

Konser Musik Ijo Royo-Royo 


Pemkab Boyolali yang melakukan sosialisasi penanaman satu juta pohon dengan menggelar konser musik "Boyolali Ijo Royo-Royo" di Stadion Pandanarang, pada Sabtu (9/6) malam, yang dihadiri sekitar puluhan ribu penonton. 

Konser musik pendekar lingkungan tersebut diawalli dengan penampilan Band Kaisar dan disusul Oppie Andaresta, kemudian dilanjut dengan grup musik Elpamas, yang membawakan sejumlah lagu seperti Alamku dan Dewa Bermuka Dua serta Anak Adam.

Konser Musik Boyolali Ijo Royo-Royo suasana semakin panas ketikan hadir vokalis kawakan Achmad Albar yang tampil membawakan lagu Syair Kehidupan, Panggung Sandiwara dan semut hitam.

Sawung Jabo dengan Band Sirkus Barock, juga tampil yang membawakan lagu-lagi tentang kritikan moral antara lain goro-goro, bumiku, jali-jali anak negeri dan kuda lumping yang ditemani oleh Iwan Fals.

Menurut Iwan Fals dengan Boyolali Ijo Royo Royo, semoga bercita-cita untuk mewariskan banyak mata air dapat terwujud, dan masyarakatnya semakin makmur. Hal ini seperti lagu yang dibawakan yang judul di mata air tidak air mata.

Iwan Fals kemudian juga membawakan lagu antara lain berjudul pohon untuk kehidupan, tanam pohon, tikus kantor, wakil rakyat, dan bertobat yang mendapat sambutan meriah para penonton yang memadati Stadion Pandanarang Boyolali.







Sumber: antaranews.com



Artikel Terkait