Mbah Parti, sudah 25 tahun jualan sego jagung. |
Iwak peyek, iwak peyek sego jagung… Kalau Anda ingin mencicipi nikmatnya sego jagung, gampang. Datang saja ke Boyolali.
Sego jagung saat ini masih menjadi menu favorit di sebagian masyarakat Boyolali. Khususnya warga di lereng Gunung Merapi-Merbabu. Sego jagung dengan bahan utama jagung, tidaklah sulit ditemukan di sudut-sudut pasar tradisional di Boyolali. Penyajian yang menggunakan pincuk (wadah dari daun pisang) dengan menu tambahan, seperti ikan asin, urap berbagai macam daun-daunan, seperti daun pepaya, bayam dan adas, bisa membangkitkan selera.
”Rasanya enak, apalagi kalau jagungnya masih baru, ada rasa manisnya, buat stamina,” ujar Totok, warga Musuk.
Salah satu penjual sego jagung yang setia dengan menu khas pegunungan itu, Parti (60) warga Pusong Boyolali Kota. Mbah Parti, demikian kalangan PNS Boyolali memangilnya sudah 25 tahun berjualan sego jagung dari kantor ke kantor.
Setiap waktu, pelanggannya terus bertambah. Mbah parti sendiri mengaku untuk mendapatkan sego jagung yang pulen, dipilihlah jagung yang berwarna putih dan masih baru. ”Kalau masih baru kan hasilnya lebih pulen, masaknya juga harus matang betul,” ungkapnya ditemui di sela-sela melayani pembeli kalangan PNS di lingkungan Setda Boyolali, kemarin.
Meski terlihat sederhana, namun tidak semua orang bisa membuat sego jagung yang pulen. Menurut Mbah Parti, membutuhkan waktu lama untuk membuat sego jagung. Awalnya, jagung dibersihkan dan ditumbuk hingga halus, kemudian dimasak hingga matang.
Nah Anda ingin mencoba sego jagung pulen? Silahkan datang ke Boyolali. Rasakan nikmatnya makan sego jagung dengan daun adas, ditanggung akan ketagihan.
Sumber: timlo.net