• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Minggu, 24 Juni 2012

Mau Mendaki Merapi? Ini Cara yang Aman

Kondisi cuaca di puncak Merapi pada musim liburan sekolah ini cukup bersahabat untuk aktivitas pendakian. Cuaca di puncak sering cerah dan jika terjadi kabut hanya tipis.
Namun, kondisi puncak Merapi pada musim kemarau ini antara lain ditandai dengan tipuan angin cukup kencang dan suhu kadang sangat dingin.


Maka, anggota Tim SAR "Barameru" Desa Lencoh, Samsuri, mengimbau para pendaki untuk menyiapkan alat dan perbekalan yang dibutuhkan secukupnya seperti jaket tebal supaya tidak kedinginan.
Selain itu, katanya, pendaki dilarang membuat api unggun di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) karena rawan kebakaran.
Menyinggung masalah tidak adanya rambu di jalur pendakian Merapi, kata dia, pihaknya akan meminta kepada Balai TNGM untuk pengadaan rambu dan larangan di jalur pendakian.
"Rambu-rambu di jalur pendakian, memang dapat mengantisipasi para pendaki agar tidak tersesat, karena jalur ke puncak banyak jalan alternatif yang sering digunakan oleh para pendaki," katanya.
Kepala Polsek Selo AKP Suparma saat dikonfirmasi soal jumlah pendaki pada musim liburan sekolah, membenarkan terjadi peningkatan.
Mereka, katanya, sebelum mendaki Merapi, meminta izin dan memberikan identitasnya kepada polsek setempat.
Pihaknya mengimbau para pendaki tetap waspada karena puncak Merapi khususnya saat kemarau sering ditandai angin kencang.




Artikel Terkait