• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Senin, 17 Desember 2012

Bendung Kembaran di Banyudono Penuh Sampah, Petani Ngeluh

Kondisi Bendung Kembaran di Desa Jembungan, Banyudono, Boyolali sangat memprihatinkan. Bendungan yang banyak dimanfaatkan petani untuk irigasi ini dipenuhi sampah. Selain sampah, sedimentasi di Bendungan ini sangat tinggi sehingga banyak dikeluhkan oleh petani karena sampah mengotori areal persawahan mereka.
Bendungan Kembaran yang merupakan saluran irigasi yang mengalirkan air dari Umbul Sungsang sebetulnya di bawah tanggung jawab Pemkab. Namun pemkab terkesan cuek dengan kondisi Bendung Kembaran. Padahal air di bendungan tersebut dimanfaatkan untuk mengairi ratusan hektar sawah di Banyudono.
Bendungan yang dibangun pada jaman Belanda ini, merupakan andalan bagi petani setempat. Bila bendungan dibiarkan dengan sendimentasi dan sampah yang menumpuk, petani khawatir akan menghambat aliran air. Selain itu, warga juga khawatir sampah yang menyumbat aliran akan mengakibatkan banjir dan merusak bendungan.
“Ini sampahnya banyak sekali, dimanfaatkan warga dari luar untuk buang sampah, sampai menumpuk, ada plastik sampai alat-alat rumah tangga yang rusak dibuang di sini,” ungkap Joko, warga sekitar yang ikut bergotong royong bersama warga lain membersihkan sampah dan lumpur, kemarin.

Sumber: timlo.net


Artikel Terkait