• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Jumat, 03 Agustus 2012

Rawan Kecelakaan Lalu-lintas, 6 Bottle Neck di Boyolali Wajib Diwaspadai

Di setiap penyempitan jalur diberi tanda peringatan.
 Para pemudik yang melintas di wilayah Boyolali dihimbau untuk berhati-hati dengan kondisi jalan. Terutama pada jalur yang mengalami penyempitan atau bottle neck. Untuk tahun ini, jumlah bottle neck di Boyolali mengalami peningkatan akibat pelebaran jalan. Jumlah bottle neck yang terdata satlantas Polres Boyolali terdapat enam buah.
Bottle neck ini ditemui dari Terminal Boyolali hingga Ampel, atau di setiap jembatan yang ada. Penyempitan jalan ini akibat proyek pelebaran jalan yang saat ini sedang berlangsung. Sebelumnya, Boyolali hanya memiliki satu bottle neck yaitu di pertigaan Ngangkruk Banyudono. Hanya saja, pelebaran jalan di lokasi tersebut kondisi jalan sudah lebih lebar.
Bottle neck ini akan sangat berbahaya bila tidak diketahui pengguna jalan, apalagi bagi pengguna jalan yang baru pertama kali melintas di wilayah kami,makanya kita meminta pihak proyek untuk memasang tanda atau rambu di lokasi bottle neck,” ungkap Kasat Lantas AKP Sugino, Jumat (3/8).
Selain itu, kondisi jalan dari perbatasan Sruwen-Ampel hingga Penggung Boyolali Kota, lebih banyak tanjakan, turunan dan tikungan, sehingga rawan laka. Wilayah Boyolali merupakan titik lelah bagi pemudik. Pihaknya menyarankan bagi pemudik yang kelelahan untuk berhenti dan beristirahat di pos-pos yang telah disiapkan.

Sumber: timlo.net


Artikel Terkait