• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Rabu, 11 Juli 2012

Boyolali Jadi Proyek Percontohan Singkong Bioetanol

Perkebunan singkong. (Sumber)
 Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, akan dijadikan proyek percontohan tanaman singkong untuk bahan bakar alternatif bioetanol oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Kepala Kelurahan Mojosongo Mawardi, di Boyolali, Rabu, mengatakan, proyek percontohan tanaman singkong tersebut sudah disiapkan lahan seluas 15 hektare di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojongoso, Boyolali.


Menurut dia, kegiatan budidaya tanaman singkong yang akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif tersebut, ditanam di lahan bekas tanah kas desa setempat.


Rencananya pelaksanaan program pencontohan tersebut dimulai pada pekan depan, dan akan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan.


Ia menjelaskan, daerah kecamatan Mojongoso merupakan dikenal sentra buah pepaya unggulan jenis MJ-9 dan juga banyak tanaman singkong. Sehingga, para petani di Mojosongo kemudian ditunjuk sebagai lahan percontohan tanaman singkong Bogor.


"Tanaman singkong itu, dapat ditanam sebagai tanaman sela pada lahan tanaman pepaya yang kini terus dikembangkan oleh pata petani setempat," katanya.

Menurut Asisten II Kabupaten Boyolali Juwaris, budidaya singkong untuk bahan bakar alternatif bioetanol tersebut dilakukan oleh Forum Kepemudaan Jawa Tengah.

Pemkab Boyolali hanya menyiapkan lahan untuk penanaman singkong yang rencananya digunakan sebagai bahan bakar alternatif tersebut

.
Menurut dia,l lahan yang digunakan untuk lahan percontohan itu, menggunakan tanah kas desa yang sebelumnya disewakan untuk ditanami tebu. Singkong yang ditanam jenisnya khusus atau hibrida, dan hanya sekali tanam saja.

Menyinggung dipilihnya Boyolali sebagai proyek percontohan, kata dia, karena masyarakat sudah membudidayakan tanaman singkong, dan cuaca juga sangat cocok untuk tanaman itu.

"Tanaman singkong ini, dinilai lebih menguntungkan. Hasil panen singkong itu, akan dikirim ke pabrik diolah menjadi bioetanol," katanya.

Bahkan, kata dia, ampas singkong yang menjaid limbahnya juga dapat digunakan pakan ternak sapi atau memiliki nilai ekonomis.



"Rencana percontohan tanaman singkong bioetanol itu, uji coba hanya satu tahun. Jika cocok akan dikembangkan lebih luas hingga 200 hektare dan pabrik akan dibangun di Boyolali," kata Juwaris.





Sumber: antarajateng.com







Artikel Terkait