Umbul Nepen sendiri berada di pinggir jalan alternatif Teras Boyolali dengan Tulung Klaten. Untuk mencapai Umbul ini tidaklah sulit karena jaraknya yang tidak begitu jauh dari Jalan Raya Solo-Semarang. Saat ini, Umbul Nepen lebih banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mandi, mencuci dan pengairan.
Menurut salah satu tokoh masyarakat, Jarot Suryono, Umbul Nepen ini pernah kering. Berbagai upaya dilakukan warga untuk menghidupkan kembali, seperti mengelar ritual sebar menthok dan Rodatan di lokasi. “Ada lima tahunan mengering, waktu gempa Jogja kemarin itu airnya mulai keluar, tapi debitnya masih sedikit, kita bersama dengan masyarakat melakukan upaya agar airnya bisa keluar lagi,” ungkapnya.
Usaha yang dilakukan wargapun tidaklah sia-sia, sumber air di Umbul Nepen kembali keluar. Bahkan debit airnya sangat besar melebihi sebelum-sebelumnya. ”Yah kita ingin ini bisa jadi tempat wisata, biar lebih ramai,” ujar Jarot.
Untuk menarik pengunjung, Umbul Nepen pun dibenahi dengan diberi tembok pembatas. Upaya ini berhasil dan mulai banyak pengunjung yang datang menikmati segarnya sumber air alami.
Sumber: timlo.net