• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Rabu, 18 Juli 2012

Padusan, Mas dan Mbak Boyolali Siraman

Mas dan Mbak Boyolali menjalani ritual
siraman di acara padusan.
Tradisi padusan di Kota Susu dibuka dengan Siraman terhadap Mas dan Mbak Boyolali di Umbul Ngabean, Pengging, Banyudono, Rabu (18/7). Sebelum Siraman, ritual tahunan ini diawali dengan kirab budaya dari Masjid Ciptomulyo menuju ke Obyek Wisata Tirtomarto Pengging.


Setelah rombongan kirab tiba di Pengging, Mas dan Mbak Boyolali, Andika Cahya Saputra dan Wahyu Nur Wijayanti sungkem kepada Bupati Boyolali dan Muspida yang hadir. Setelah itu, baru dilakukan siraman yang diawali Bupati.


Keduanya disiram menggunakan air bunga yang telah disiapkan. Mulai dari Bupati, Ketua Dewan Slamet Paryanto hingga Kepala Disbudpar, Drs Sugianto. Usai siraman, Mas dan Mbak Boyolali digiring ke Umbul Ngabean untuk dimandikan langsung ke kolam yang dulu digunakan sebagai tempat pemandian Paku Buwono X, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.


Bupati Boyolali, Seno Samudro mengatakan, selain Pengging, pihaknya juga menyiapkan Tlatar. ”Dulu padusan ini digunakan Walisonggo untuk syiar agama Islam, sekarang padusan diartikan menyucikan diri menjelang puasa,” ungkap Bupati.




Sumber: timlo.net



Artikel Terkait