• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Jumat, 13 April 2012

Biogas Belum Dimanfaatkan: Bikin Irit Rumah Tangga tapi Terkendala Dana

Selain komoditas susu sapi, Kabupaten Boyolali juga menyimpan potensi besar akan biogas dari kotoran ternak. Sayangnya, potensi ini belum terserap dengan baik. Peternak belum mengembangkan potensi biogas menjadi penganti energi lain, seperti elpiji dan minyak tanah.

Hal tersebut diungkapkan dalam seminar Arah Pengembangan Energi Alternatif di Gedung Serba Guna Dinas Peternakan ,Penggung Boyolali, Kamis (12/4).

Potensi biogas sebagai sumber energi alternatif dapat memangkas kebutuhan bahan bakar terutama dalam sektor rumah tangga. Sehingga dengan adanya biogas tersebut dapat mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak. Selain itu juga dapat mempertahankan ekonomi masyarakat.

“Masyarakat terutama peternak wajib mencoba pembuatan biogas dari kotoran sapi, sayang kan bila tidak dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Bungaida, Kasi Sumber Daya Alam dan Kesenjangan Perekonomian Dirjen Kesbangpol Kemendagri. Dirjen sendiri akan berupaya dengan mengajukan anggaran untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di masyarakat.

Disisi lain, Kepala Disnakan Pemkab Boyolali, Ir Darsono, mengakui potensi besar tersebut. Hanya saja, pengembangan biogas belum optimal dilakukan karena terkendal biaya. ”Pelatihan sudah kami lakukan, potensi juga ada, tapi seringkali terhenti karena terkendala biaya,” tandas Darsono.

Sementara populasi ternak sapi potong di Boyolali saat ini sebanyak 97.986 ekor, kerbau sebanyak 1.233 ekor dan sapi perah sebanyak 87.793 ekor. ternak tersebut memproduksi kotoran rata-rata sebanyak 15 kilogram per ekor per hari.


Sumber: timlo.net




Artikel Terkait