• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Selasa, 03 April 2012

Tahu Susu, Makin Hot Makin Enak

Tahu susu.
Tahukah Anda, ada kuliner menarik di Kota Susu Boyolali. Yah. Namanya tahu susu. Bagi masyarakat Boyolali, tahu susu bukanlah hal asing lagi, terutama bagi kalangan peternak sapi. Namun, bagi masyarakat umum, mungkin asing dengan namanya tahu susu. Karena memang tidak terjual di pasaran ataupun swalayan.

Tahu susu bukanlah makanan yang terbuat dari tahu yang dicampur susu sapi, atau tahu yang bisa mengeluarkan susu. Namun, kuliner asli Boyolali ini terbuat dari susu sapi yang baru melahirkan. Susu sapi yang baru melahirkan ini tidak laku dijual, selain berwarna kuning juga baunya sangat amis. Eit, jangan salah! Kandungan gizinya sangat tinggi. Sayangkan bila dibuang.

Masyarakat kemudian mengolahnya menjadi cemilan langka yang hanya didapat saat sapi melahirkan. Cara membuatnya pun tidaklah sulit. Susu sapi yang baru melahirkan diperas, diberi bumbu tradisional, seperti ketumbar, bawang putih, dan garam. Bumbu-bumbu tersebut dihaluskan dan dicampur dengan susu sapi.

Setelah itu dikukus hingga matang. Setelah matang, baru dipotong-potong sesuai selera dan digoreng.
Jadilan tahu susu, kuliner lezat asli Boyolali ini paling enak bila dinikmati saat masih panas mongah-mongah. Jangan lupa, segelas kopi susu bisa menjadi teman yang mantap untuk menikmati tahu susu yang tidak dijual di pasaran ini



Sumber: timlo.net

Artikel Terkait