• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Jumat, 13 April 2012

CCTV Dipasang, Banjir dan Longsor di Merapi Terpantau

Longsor dan banjir di daerah rawan bencana Merapi dapat terpantau melalui circuit cable televison (CCTV). CCTV ini terhubung di sejumlah titik pengamatan yang ada di wilayah Merapi. Pemantauan bencana di Merapi dapat dipantau di Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Titik pengamatan dipasang di puluhan titik wilayah bencana Merapi, terutama di alur sungai yang berhulu di Merapi. Segala aktivitas bencana baik itu banjir lahar dingin maupun longsor dapat termonitor di layar monitor yang terpasang. Untuk wilayah Boyolali, CCTV dipasang di alur Sungai Klampahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Hasanudin, mengakui dengan adanya CCTV didaerah bencana Merapi akan memudahkan pihaknya melakukan pemantauan di daerah bencana. “Kami akan mudah melakukan pemantauan bila terjadi bencana dan akan mudah untuk melakukan antisipasi,” ungkap Hasanudin.

Selain memantau sejumlah titik rawan banjir lahar dingin, CCTV juga dapat memantau merapi melalui seismograf secara online. Sehingga bisa difungsikan sebagai early warning system atau peringatan dini.


Sumber: timlo.net

Artikel Terkait