• Selama tiga kali pasaran terakhir, harga penjualan sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengalami penurunan Rp 500.000 – Rp1 juta tiap ekor.
  • Revitalisasi Umbul Tirtomulyo di Dusun Umbul, Kemasan, Sawit, Boyolali, tahap pertama sudah berjalan 60%.
  • Sebanyak 10 orang siswa dari OSIS SMK Ganesha Tama dan SMK Muhammadiyah 4 mengadakan kerja bakti membersihkan coretan di dinding bagian depan Taman Sono Kridanggo dan BPD Boyolali.
  • Menghadapi musim penghujan yang intensitasnya mulai tinggi, BPBD Boyolali melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam.

Kamis, 26 April 2012

3 Kabupaten Berjaya

Kabupaten Boyolali, Karanganyar dan Sukoharjo, merupakan tiga dari 10 kabupaten terbaik di Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hasil tersebut berdasarkan penilaian yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sedangkan Kota Solo, tak memperoleh penghargaan kalah dengan Kota Magelang dan Semarang. "Berdasarkan hasil evaluasi, tahun ini tiga provinsi dinyatakan paling baik prestasi dan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, demikian juga 10 kabupaten dan 10 kota," ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam sambutan acara peringatan Hari Otonomi Daerah XVI di Hotel Borobudur, Jakarta, seperti dikutip Vivanews Rabu (25/4).

Untuk provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Adapun kabupaten yang mendapat skor penilaian 10 terbaik adalah Sleman, Wonosobo, Boyolali, Karanganyar, Jombang, Luwu Utara, Kulon Progo, Pacitan, Sukoharjo, dan Bogor. Kemudian, untuk 10 kota yang mendapat peringkat kinerja terbaik adalah Yogyakarta, Magelang, Tangerang, Semarang, Samarinda, Bogor, Sukabumi, Depok, Makassar, dan Cimahi.

Direktur Jenderal OTDA Kemendagri Djohermansyah Djohan mengatakan penetapan tersebut berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) seluruh Indonesia melalui Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2010. "Evaluasi ini merupakan langkah strategis Kemendagri untuk menilai keberhasilan daerah dalam melaksanakan OTDA," katanya.

Wakil Presiden RI, Boediono menyatakan, para pimpinan daerah yang mendapat penghargaan itu patut berbangga."Selamat kepada 23 pemenang. Kita bangga atas hasil kerja pimpinan dan pengelola daerah tadi," kata Boediono.

Menurut Boediono, sistem reward and punishment untuk memotivasi kinerja yang lebih baik memang harus ada. Meski begitu, menurut Boediono, masih banyak hal yang harus dibenahi terkait otonomi daerah. Desentralisasi sebagai upaya melaksanakan otonomi daerah yang luas dalam kerangka NKRI harus diatur agar menjadi semakin baik di masa mendatang.

Wajar Tanpa Pengecualian

Atas prestasi yang diraih, Bupati Boyolali Seno Samudra mengaku bahagia dengan prestasi yang diraih Pemkab Boyolali. "Sukses ini untuk masyarakat Boyolali. Sekarang ini, Boyolali meraih juara ketiga. Dua tahun lagi Insya Allah akan lebih baik lagi," tegasnya.

Seno bertekad untuk terus melakukan peningkatan kinerja dalam hal penataan aset sehingga nantinya Boyolali bisa mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


Keinginan kuat untuk mendapatkan predikat tersebut juga disampaikan Bupati Karanganyar Rina Iriani. Pemkab Karanganyar yang kedua kalinya mendapatkan predikat sebagai kabupaten terbaik dari Mendagri ini juga memiliki cita-cita meraih predikat WTP

"Alhamdulillah untuk kedua kalinya Karanganyar masuk menjadi salah satu dari 10 kabupaten terbaik se-Indonesia. Jika dulu peringkat kesembilan, sekarang kami bisa peringkat keempat. Ke depannya, kami berharap Karanganyar bisa mendapatkan predikat WTP," tuturnya kepada Joglosemar, Rabu (25/4), malam.

Saat dihubungi Joglosemar, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengaku bangga lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menjadi salah satu dari 10 kabupaten yang mendapat predikat terbaik dari Menteri Dalam Negeri. Menurutnya, predikat tersebut dapat diraih lantaran kedisiplinan para pegawai Pemkab Sukoharjo dalam bekerja. "Ke depannya, saya berharap semua unsur yang ada di Pemkab Sukoharjo bisa lebih meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja," ujar Wardoyo.



Sumber: harianjoglosemar.com

Artikel Terkait